Friday, May 29, 2015

Hal Pertama Yang Membuat Kebangkrutan Pengusaha Pemula


sumber: www.duniaprofesional.com

Kalian mungkin akan tahu rasanya bila sudah pernah melakukan hal ini, Betapa capenya pada tahap produksi membuat prodak usahanya, terutama kita hanya sendiri dan orang-orang terdekat tidak ada mendukung terlebih dana sangat terbatas sehingga segala sesuatunya hanya dikerjakan sendiri. Beli bahan baku kepasar, saat hujan, becek, panas-panasan, berdesakan-desakan. Itu makanan sehari-hari belum jika kita mengalami musibah baik kecopetan, ditipu barang.. perjuangan yang sungguh melelahkan yang musti perlu kesabaran. 

Sesampai dirumah setelah jinjing-jinjing barang sendirian naik angkot dan naik ojek, belum lagi proses produksi pengolahannya. Proses produksi mungkin lebih panjang perjuangannya. Mulai dari tukang cuci bersih-bersih untuk tempat kemasan, bersihin bahan baku, potong-potong bahan, masak, mengemas lagi, Eh ternyata saat dicoba ternyata prodaknya gagal alias rasanya tidak sesuai. Diulang lagi.. Pada tahap ini mungkin mental anda mulai sedikit down.

Rasanya perjuangan ini sungguh melelahkan apalagi yang belum punya partner hidup, mblo.. sabar ya. Beres masalah produksi belum lagi menghadapi sindiran orang terdekat. “bikin apaan tuh, aneh banget” “rasanya ga jelas gini seh” “mana neh hasil usahanya”… dan hal lainya tentang sindiran negative dari yang terdekat kita, belum juga apa-apa.. jualannya pun belum, udah ditanya hasil? Pengen rasanya sumbat tuh orang yang bilang begitu.

Yah energy mungkin bisa habis sampai proses produksi. Padahal Masih ada proses lainnya yang harus dipikirkan, target pasar kita, Kita bisa saja tidak sulit-sulit meriset target pasar dengan beberapa cara sederhana dan simple. Okee kita anggap permasalahan target pasar yah kita anggap selesailah. Setelah jualan eh ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Duh bagaimanapun harus siap menghadapi sindiran orang yang tadi tidak mendukung lagi. “wih barang masih banyak neh, jadi kapan jualannya?” sabar-sabar… “udah kok mas baru saja.. Cuma belum laku saja” “oh kirain tadi lagi nongkrong” sabar-sabar bagaimanapun selalu ada yang menggoda kita saat kia mau berusaha mengejer impian kita.

Kurang lebih seperti itu bagaimana sekelumit produksi, Kita kadang tidak sadar diawal betapa kompleknya pada tahap produksi, kita juga tidak sadar batas kekuatan fisik dan kekuatan mental diri sendiri. Kebanyakan Sebelum pada tahap jualan energi fisik kita sudah habis dan mental kita sudah down. Untuk beli bahan baku saja ketika ditipu atau disentak sedikit saja membuat kita mundur dan tidak melanjutkannya.

Jadi hal pertama yang membuat bangkrut pengusaha pemula adalah salah terjun diawal langsung terjun ke produksi, Proses produksi sangat melelahkan dan komplek, kita kebanyakan sudah lelah dan Cape pada tahap ini ketika pada masuk ke tahap Jualan sudah ngos-ngosan dan sudah tidak bisa fokus memikirkan bagaimana jualan alhasil jualannya gagal dan bilang usaha cape dan melelahkan. Kesan pertama sangatlah penting jika saat pertama kita hanya mendapatkan Cape, Pusing, melelahkan dan Rugi itulah yang membuat pengusaha pemula berhenti alias bangkrut karena kesan pertama yang Jelek.

Padahal Jualan itu seperti mencocokan, ada tiga elemen penting dan pokok, jika tiga elemen itu udah tepat itu udah bisa cukup membuat usaha kita booming. Elemen tersebut apa saja kah? Yap yang pertama adalah tentu saja Target pasar dan yang kedua tentu prodaknya. Lantas elemen ketiga apa? Nah padahal elemen ini elemen terpenting tapi sering kita abaikan malah sepelekan. Yah elemen ketiga adalah iklan temen-temen. “BAGAIMANA CARA JUALANNYA?” Iklan adalah penghubung antara target pasar dengan prodaknya jika iklannya saja tidak menarik, bagaimana mungkin prodak kita dicoba, dilirik saja tidak!

Tiga elemen ini juga harus berurutan jangan salah terjun seperti dijelaskan diatas, Jika anda pengusaha pemula jangan langsung terjun ke tahap produksi apalagi modal pas-pasan dan orang terdekat tidak mendukung seperti dijelaskan semuanya akan berakhir dengan kebangkrutan. Tapi mas saya punya modal cukup dan orang terdekat mendukung, bagaimana? Itu okee saja tapi resikonya bakal lebih tinggi untuk menuju kebangkrutan, Contohnya saja perusahaan sekelas duniapun tidak memulai dari produksi, seperti Zalora dan perusahaan retail besar seperti Carefour. Lantas kita mulai dari mana? Mungkin itu pertanyaan besarnya.

Okee inilah jawabannya, kita mulai dari Target pasar anda, Target pasar anda sedang mengalami masalah apa, keinginannya apa? Harapan apa? Dan yang terpenting Butuh apa? Nah dari pertanyaan tersebut cipkanlah prodaknya. Contoh pesawat terbang muncul dari masalah jarak yang jauh jadi perlu transportasi yang bisa cepat, Obat-obat dibuat akibat dari masalah penyakit yang timbul, mak Erot ada karena masalah anu gara-gara anu, air mineral dalam kemasan muncul karena masalah haus diperjalana sehingga perlu yang praktis, obat diet muncul karena susah menurukan berat badan, Google ada karena orang perlu mesin penjawab masalah.

Jika pertanyaan tersebut sudah bisa dijawab, tinggal anda memberikan solusi dengan prodak anda itulah yang disebut target pasar, ingat target pasar anda 10x lebih penting dari apapun. Jika target benar anda akan susah untuk menjualnya. Jadi hal yang pertama yang mesti kita lakukan adalah terjun di Target pasar. Lantas apa selanjutnya apakah langsung bikin prodak? Jawabannya BIG NO!

Trus apaan dong? Jangan dulu ke produksi tapi kita lanjut ke tahap Bagaimana cara jualannya, Iklannya gimana? Itulah hal yang kedua yang mesti kita lakukan. Trus kalau bikin iklan kita mau ngiklanin apa wong prodaknya juga tidak ada piye tho? Okee pertanyaan bagus, Ya karena di dunia usaha tidak ada yang pasti makanya dunia usaha penuh dengan tantangan dan kejutan maka kita perlu namanya uji, tes dan evaluasi. Caranya kita jual prodak orang dulu dan bagaimana hasilnya trus jika berhasil kita ATM prodaknya, Amati, Tiru dan Modifikasi. Jadi kita jual prodak orang dulu.

Contohnya yang dilakuakan retail besar dari Carefour, Zalora, hingga ke mini market-mini market seperi indomaret dan alfamart. Pernah saya jelaskan dalam artikel judul “Kejahatan bisnis retail” Bagaimana jahatnya retail-retail besar. Setalah prodak kita dititipkan misal ke Alfamart kemudian laris, mereka akan me-ATM nya, contoh prodaknya misalnya kacang atom Garuda setelah laris dalam data penjualan dalam beberapa bulan mereka mulai meng-ATM prodak tersebut bahkan sangat mirip, contoh gambar dibawah, terus bagaimana cara jualannya? Ya lokasi kacang Garuda tersebut meraka pindahkan dari tempat yang laris di alfamart tersebut kemudian di Ganti dengan prodak mereka. Trala.. ketika anda mau beli ditempat biasa prodak tersebut disimpan sekarang sudah berubah dan anda kaget kok mirip ya. Lalu kemana kacang garuda yang aseli? Meraka letakan ditempat tertentu.

sumber: alfamart.com
Yap dan ini berhasil, Contohnya orang tua saya, beli prodak-prodaknya alfamart tersebut. Teman-teman bisa menggunakan cara ini sebelum pada tahap produksi coba uji coba prodak orang yang laris kemudian ATM. Setelah itu mulai gunakan Brand pribadi secara perlahan-lahan. Tapi mas saya pengen murni prodak baru bukan dari ATM. Okee kalau gitu ini Tipsnya.

Bikin sample prodak sedikit saja tentu harus diingat tahap ini adalah tahap setelah menentukan target pasar anda benar,baru boleh bikin sample prodak. Setelah bikin beberapa puluh, Jual jual prodak orang lain yang benar-benar telah laris lalu sedikit murahkan dari harga pasarkan, Nah jual 8 prodak orang tadi dan selipkan 2 prodak anda. Ini namanya numpang beken, setalah itu lihat bagaimana hasilnya jika laris maka jangan sungkan-sungkan untuk produksi banyak.


Nah jika kita melakukan hal ini bukanya cape yang didapat tapi Uang atau untung sehingga kita semangat untuk usaha lagi, Kesan pertama yang menyenangkan tentang Usaha pada awal sangat baik untuk kedepannya.  Yap segitu dulu semoga bermanfaat.

Hampir semua pengusaha memulai usahanya dengan keterbatasan. Berhentilah mengeluh "Saya nggak punya modal." Mengeluh tidak ada modal, itu hanya menunjukkan ketidak-gigihan kita dan ketidak-kreatifan kita. Ippho Santosa



SHARE BERBAGI MANFAAT SILAKAN

0 komentar:

Post a Comment