Monday, November 30, 2015

Kukira semua orang pantas SUKSES ternyata saya SALAH

Ada sebuah komentar yang nyangkut di blog saya yang membuat saya harus berpikir ulang tentang konsep bahwa kukira semua orang pantas sukses, itu ternyata salah. Komentar tersebut terdapat pada postingan saya yang isinya penawaran prodak (buku) guru saya. Isi komenter seperti ini,

Setelah baca saya malah sedih, Pantas saja kenapa orang-orang tidak bisa sukses karena mindset dan mentalnya masih begitu (gratisan). Mindset anda menentukan omset anda itu kata Yeheskiel zebua. Kalau kata Coach Dewa kalau mindsetnya masih recehan jangan harap omset milyaran. Dan masih banyak qoute pengusaha sukses lainnya tentang betapa pentingnya mindset yang benar. Karena semua berawal dari sana.

Tapi sebelumnya saya ingin bahas dengan pertanyaannya, karena saya sedikit tergelitik dengan konsep pertanyaannya, Oh ya mas eksistensi itu apa ya? Maaf saya bego jadi ga ngerti. Trus Memang ibadah hanya sholat, ngaji dan puasa saja? Bukankah memberi makan guru kita itu juga ibadah yang jauh lebih baik?

Misal contoh seperti guru-guru ngaji TPA kalau tidak dapat uang dari muridnya, lantas darimana dia bisa makan? Jadi teringat perkataan sudjiwo tedjo, Jika kamu menghargai temanmu (guru/saudara) maka belilah karyanya jangan minta gratisan. Kalau minta gratisan itu sama saja mendukung dia agar cepat miskin (mati) karena dia tidak akan bisa makan nantinya.

Semakin besar bayarnya berarti itu menandakan kita semakin menghargai karyanya atau dedikasinya. Itulah mengapa mungkin kenapa banyak tidak mau jadi ustad (pengajar) di indonesia karena meraka tidak dihargai. Sudah dikasih ilmu gratis sama guru ngaji yang tidak digajih eh muridnya tidak serius, makin membuat ustad jengkel.

Pengajar juga perlu makan, kita kasih uang bukan karena kasihan karena memang kita sangat menghargai mereka, salah satunya agar mereka bisa fokus ngajar tanpa perlu memikirkan makan untuk dirinya dan keluarganya.

Jika dibandingkan dengan negara arab ustad (pengajar sangat dihargai) mereka digajih besar. Mereka juga lebih memiliki wewenang karena profesi ustad (pengajar) sangat dihormati sehingga murid-murid pun yang bandel dan tidak serius bisa di kick (dikeluarkan).

Coba di Indonesia sudah tidak dihargai, eh mau marah juga tidak bisa karena tidak dianggap.

Selanjutnya kenapa kita harus bayar, itu juga agar kita komitmen.

Mas Ippho santosa rela tidak makan hanya untuk bisa beli buku ketika kuliah dan rela membayarkan setengah gajihnya untuk bayar traning padahal serba kekurangan pada waktu itu.

Bong Chandra rela jual laptop satu-satu ketika waktu kere hanya untuk bisa ikut seminar. Lucunya dia rela tidak ke wc (menahan kencing) karena tidak mau menyia-nyiakan harta satu-satunya yang paling berharga jadi harus fokus dan serius mendengarkan materinya.

Gazan owner zanana rela menjual motor kesukaaan satu-satunya hanya untuk bisa ikut pelatihan Ecamp jaya setiabudi yang harganya jutaan padahal dia masih anakan sekolahan.

Bakso Ajo rela jual ilmu baksonya hanya untuk bisa hijrah ke jakarta dan bisa mentoring sama jaya setiabudi agar bisa jualan baso di jakarta.

Dan masih banyak lagi.. orang-orang sukses yang mentalnya kaya walau serba kekurangan, Mereka berkorban untuk komitmen.

Tahu tidak padahal ilmu yang dibagikan yang di acara berbayar tersebut ternyata sama dengan dibagikan yang gratisan. Tapi dengan adanya berbayar dampaknya lebih dahsyat, masa sudah berkorban masih tidak mau serius?

Coba gratis? Paling dilihat sebentar lalu dibuang #True Justru kadang dengan berbayar ilmu guru kita lebih cepat nyerap dan menyebar dan lebih terasa manfaatnya.

Mas kan saya tidak punya uang? Emang semua harus dibayar dengan uang? Kebanyakan guru/mentor hanya ingin komitmen anda saja.

Anda bisa bayar pakai tenaga anda. Itulah yang dilakukan Dosen jualan(Salah satu guru internet marketing) yang membuka kelas magang. Jika tidak serius mereka dikick (dikeluarkan).

Jika anda serius juga seharusnya anda harus lebih berusaha agar bisa ikutan yang berbayar bukannya malah ngeluh, be creative guys!

Intinya dengan anda membayar anda telah menghargai guru anda dengan baik dan membuat dia bisa  bisa Fokus ngajar, Kedua agar anda belajar komitmen dengan diri sendiri (sudah berkorban masa tidaks serius?)


Terakhir agar kita tidak melewatkan peluang yang besar, karena biasanya mana berani mental gratisan misal maen yang beresiko seperti property seperti pernah dibahas diartikel saya Dasar mental recehan!

Kaya itu bukan uang tapi mentalitas.

Menurut saya dengan pemikiran seperti itu (mental gratisan) itu akan membuat tidak berkembang  Tapi Semoga saya salah dan anda benar sehingga anda bisa membuktikan dengan teori anda tersebut untuk bisa sukses. Saya doakan demikian aamiin..
SHARE BERBAGI MANFAAT SILAKAN

0 komentar:

Post a Comment