Saturday, August 8, 2015

Alasan mengapa kita harus bergabung dengan komunitas sesama Pengusaha lagi.


sumber: www.madiunpos.com

Teman-teman pasti punya sahabat, menurut teman-teman apa seh manfaat punya sahabat? Ya kalau menurut saya seh kita bisa berbagi curhatan, main bersama bukan maen lagi tapi gila bersama, Bercanda bersama. Kita nyaman dengan sahabat kita karena sahabat paham tentang diri kita. 

Kalau kata pidi baiq sahabat adalah diri kita yang kedua, paham ga? Kurang lebih begini, (mungkin soalnya saya bukan pidi baiq) kita bersahabat karena punya karakter kesamaan sehingga itu yang menyatukan kita. Misal punya satu visi sama atau kata pidi baiq memiliki satu frekuensi yang sama. Karena satu frekuensi yang sama kita nyambung dan nyaman.

Ngomongin sahabat melulu terus apa hubungan dengan yang dijudul, okee okee kita bahas cyn.. yang di atas hanya perumpamaan untuk memudahkan pembahasan. Kenapa kita harus bergabung dengan komunitas sesame pengusaha? Jawaban sama agar satu frekuensi sehingga bisa paham. Memang kalau tidak paham kenapa? Ini beberapa jawabannya,

Pertama kalau kita tidak memiliki satu Frekuensi mereka tidak akan memahami apa yang kita rasakan kadang bagi yang bukan  pengusaha mereka dengan mudahnya untuk menjatuhkan kita padahal bagi pengusaha itu hal yang menyakitkan.

Contohnya begini, ketika kita bangkrut teman yang bukan pengusaha tidak akan paham bagaimana sakitnya bangkrut karena tidak mengerti tentang bagaimana berbisnis yang dimulai dari awal dengan penuh perjuangan bahkan kurang tidur, disindir orang, di tolak pelanggan, supplier, investor dan lainnya. Mungkin saja orang yang bukan pengusaha akan bilang “Makanya udah gue bilang jangan usaha lo ga cocok! Sok sok an seh mau jadi pengusaha.” Sakittt hahaha…

Tapi kalau sesama pengusaha apalagi pengusahanya teman mungkin akan bilang begini “Yaelah baru bangkrut 5 juta, Gue aja di awal udah bangkrut 10 Juta” atau “Yaelah baru bangkrut 10juta, Gue aja di awal udah bangkrut 100juta” Atau ““Yaelah baru bangkrut 100juta, Gue aja di awal udah bangkrut 7Milyar << yang ini tahukan siapa? Yups Coach Dewa bahkan disaat umur 20tahunan yang harus menanggung istri dan ibunya”. Mereka paham tentang rasa sakit gagal dan bangkrut sehingga mereka mencoba menyemangati untuk tidak putus asa dan menyerah.

Kedua, Kita bisa curhat dengan bebas karena mereka paham coba aja kalian curhat ke teman atau Ema dan Bapak kalian yang bukan pengusaha, Bukannya nyambung malah diomelin, Kita ngomong apa mereka ngomong apa. 

Ketiga, Karena mereka paham kadang mereka buka sekedar memberi semangat tetapi solusi, Contoh Coach Dewa ketika curhat ke sesama pengusaha ketika bangkrut 7Milyar dan sudah tidak punya apa-apa lagi. Ketemulah solusi suruh bikin buku tentang pengalaman bangkrutnya dan kini menulis telah membawa kesuksesannya. Coba aja kalian curhat ke bukan pengusaha bukan kasih solusi malah ditinggalin karena ga mau dicurhatin atau dibilang cengeng. #JLEB

Yang terakhir punya teman sesama pengusaha itu bisa kesempatan dikasih support, seperti support dana, media, tempat, jaringan bahkan kerjama dengannya. Itulah pentingnya kenapa kita harus punya teman sesama pengusaha kalau teman-teman bukan pengusaha malah kita nanti yang terpengaruh pergaulan mereka yang bukan pengusaha seperti main melulu atau hal yang tidak produktif. Mana ada seh yang tidak tergoda untuk bisa menikmati hidup bersama teman.

Jadi kalau sekarang belum punya teman pengusaha segera cari atau yang mau jadi pengusaha cari teman pengusaha juga biar ketularan ilmu, semangat, dan jaringannya.


Ingat kalau cari jaringan carilah yang berbayar karena kalau yang gratisan biasanya mereka tidak serius hanya maen-maen atau sekedar minta konsumsi, nah kalau yang tidak serius dan mindsetnya belum nyampe mana mau ikut berbayar ngabisin duit aja. 

cari jaringan itu kaya memancing, kalau umpannnya teri jangan harap dapat PAUS ya dapatnya ikan kecil lagi.

Atau kata Om Yod,
If you pay peanuts You will only get monkeys. Ada harga ada rupa. Mau minta bmw budgetnya kok avanza

SHARE BERBAGI MANFAAT SILAKAN

0 komentar:

Post a Comment