sumber: www.republikcoin.com |
Bulan Mei kemarin saya pernah
menuliskan status tentang target saya Menerbitkan buku di Gramedia di Bulan
tersebut, sayangnya target saya tidak tercapai dan saya harus komitmen
konsekuensi menerima hukuman yaitu mentraktir temen dekat saya selama seminggu,
Makan-makan yeah.. Sebenarnya saya malu karena
target saya tidak tercapai dan pada bulan Mei sedikit digemborkan di status
saya tentang target tersebut.
Tapi saya tidak menyesal malahan
senang justru Rumus impian yang pernah saya tulis waktu bebarengan dengan waktu
target saya menertibkan buku tersebut itu berkerja dengan baik alias terbukti,
Ya terbukti agar saya harus bisa memaksimalkan potensi yang ada agar target
tersebut tercapai walaupun banyak kegiatan lain seperti kuliahan dan usaha
saya. Walaupun saya tidak berhasil tapi saya syukuri karena kenapa? Ya buku
saya walaupun belum selesai tapi sudah ada progresnya dan hampir selesai.
Ya tujuannya kita mencamtumkan
target kita disosial media sengaja agar kalau tidak tercapai kita bakal malu
makanya membuat kita terpacu untuk mencapai target tersebut dan banyak orang
sudah melakukan jurus tersebut termasuk orang-orang sukses salah satunya Coach
Dewa. Rumus impian selengkapnya bisa dibaca diartikel sebelumnya silakan. Trus
bagaimana dengan target temen-temen?
Sekarang sudah bulan baru saatnya
mengevaluasi bulan kemarin kenapa saya tidak bisa mencapai target? Saatnya bikin strategi ulang tetapkan target
kembali.
Nah rumus Evaluasi juga ada,
Untuk rumus Evaluasi versi mas Jaya Setiabudi guru panutan saya seperti ini,
jadi kawan-kawan juga bisa mencontohnya..
Sekarang waktunya kawan…, untuk EVALUASI. Menghitung pencapaian
dan kerugian. Re-strategi untuk kemajuan. Menengok kebelakang, mengecek
perbekalan, menetapkan tujuan di tahun yang baru. Jangan katakan Anda tak punya
waktu untuk ‘mengasah gergaji’ Anda, karena itu bukan pilihan, tapi keharusan.
Cukup 30 menit + 10 menit! Cari tempat yang tenang.. No hape, No
children, No voice, Just between You and God! Sediakan selembar kertas putih
dan pena.
10 MENIT PERTAMA
Rileks dan ingat-ingat kembali, apa target-target Anda tahun
ini? Mana yang tercapai, mana yang tidak. Kenapa tidak tercapai? Bagaimana cara
memperbaikinya? Jika tahun ini tidak ada target, sesalilah kondisi Anda saat
ini yang tidak banyak perubahan. Menangislah jika perlu, seolah-olah hari ini
adalah hari terakhir Anda didunia. Seolah-olah malaikat sedang meng-audit hasil
kerja Anda tahun ini. Berjanjilah untuk tidak mensia-siakan waktu.
10 MENIT KEDUA
Buat target baru tahun depan. Berapa target penghasilan Anda
perbulan? Prestasi apa yang akan Anda capai! Tentukan tanggalnya! Apa komitmen
sosial Anda? Berapa target zakat yang akan Anda bayar tahun depan? Berapa
banyak anak yatim yang akan Anda santuni? Perbaikan hidup seperti apa yang Anda
targetkan untuk keluarga Anda? Targetkan berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.
Visualisasikan dalam bentuk gambar. Tulis tanggal pencapaian Anda. Jangan
membuat target sesuai dengan kemampuan anda sekarang, tapi sedikit lebih dari
apa yang anda pikirkan. Sesungguhnya kemampuan kita melebihi apa yang kita
pikirkan.
“Only those who can see the invisibles, can do the impossibles”
10 MENIT KETIGA
Bagaimana cara mencapai target-target Anda diatas? Gajah pun
bisa dimakan kalau dipotong-potong, dibuat dendeng, abon dan di sup dagingnya.
Potong-potong target tahunan Anda menjadi target 6 bulan, 3 bulan, bulanan,
mingguan dan harian. Pikirkan strategi untuk mencapai target-target Anda,
kemudian tuliskan. Jangan lupa ACTION, bukan hanya rencana saja!!!
+10 MENIT
“Mohon Ampunan-Mu ya Allah atas waktu yang terbuang percuma,
bahkan ternoda oleh banyak dosa. Semoga Engkau masih memberikan hamba nafas
untuk mejadi lebih baik dan mensyukuri segala rahmat-Mu..”
Jangan puas terhadap apa yang kita capai, tapi syukuri apa yang
telah kita dapatkan. Kita telah diberikan waktu puluhan tahun untuk bernafas.
Apa balasan kita kepada-Nya? Bahkan selalu kita meminta karena kekurangan.
Pernahkah kita bersyukur atas diri kita terlahir utuh. Pernahkah kita bersyukur
atas segala nikmat yang tak terhitung?
Terakhir, barulah kita memohon keilmuan, pemahaman, kesabaran
atas upaya kita dan hanya bersandar kepadaNya..
“Sukses bukan masalah pencapaian saja, tapi bertumbuh ke potensi
maksimal yang diberikan Sang Pencipta kepada kita..”