Wednesday, August 19, 2015

Yakin MAU jadi PENGUSAHA?


Siapa disini penggemar sinetron? Atau FTV? Atau Siapa disini suka nonton Televisi lebih dari 2 Jam sehari bahkan lebih? 

Dalam Teorti Cultivasi semakin lama dan sering kita menonton Televisi semakin menganggap bahwa hal-hal di Televisi adalah suatu Realita. Secara sederhananya ini adalah Teori persuasi semakin banyak dan lama kita terkena terpaan/tayangan sesuatu maka kita akan semakin terpengaruh.

Kita secara sederhananya  dibentuk oleh waktu. Semakin banyak kita menghabiskan waktu terhadap sesuatu maka kita akan  terbentuk oleh tayangan tersebut atau terpaan tersebut.

Lalu waktu kita banyak dihabiskan oleh apa? Kurang lebih kebanyakan waktu kita digunakan untuk hal ini.

1. Sekolah. 



Dari pagi hingga sore waktu kita digunakan oleh sekolah. Terpaan pendidikan sekolah telah banyak membentuk diri kita. Jadi tidak heran terjadi keseragaman dalam pola pikir. Salah satu pola pikir yang dibentuk oleh sekolah yang dominan adalah kita dibentuk untuk menjadi pekerja. Setelah lulus mau kerja dimana?

Wajar saja dari data banyak sarjana yang menganggur ketimbang lulusan SMA, SMP dan SD. Karena lowongan untuk sarjana dinegeri ini masih sedikit. Apalagi sarjana KW alias asal kuliah. Kemudian beban sarjana sangat tinggi karena sekolah atau kampus mengajarkan kita atau membentuk kita UNTUK bekerja bukan menjadi pengusaha. Bukan hanya itu sarjana dibentuk harus bekerja di tingkat manajemen atau middle jabatan.Ya kebanyakan sarjana dibentuk untuk bekerja di tingkat manajemen, Alhasil banyak sarjana minder untuk menjadi pekerja kelas bawahan.

Padahal tidak ada peraturan yang mewajibkan sarjana harus langsung menjadi di bagian manajemen dan mengharamkan pekerjaan kelas bawah untuk sarjana. Ya lagi-lagi kita dibentuk oleh system pendidikan yang mengajarkan pada system manajemen di tingkat sarjana. Alhasil kurang lebih membentuk system Gengsi.

2. Media.


Semakin lama kita tertepa atau terkena tayangan media maka akan menganggap sesuatu di media itu realita dan membentuk kita. Misal dalam tayangan  sinetron, Ftv dan Film. Mereka hanya menampilkan apa yang kita ingin tonton atau menarik yang kita tonton. 

Mereka jarang menampilkan sesuatu yang benar realita, jarang yang menampilkan hal sederhana tentang realita misal parkir motor atau mobil, itu dalam realita tidak mudah. Tetapi dalam televisi seperti dalam sinetron atau Film mereka tidak ditayangkan kerena tidak menarik. Bagi televisi hal tersebut bukan masalah tetapi dalam realita hal tersebut merupakan masalah. Mereka telah membentuk hal tersebut sehingga Realita sebenarnya menjadi tidak realita lagi.

Bahkan media juga mengatur dari hal sederhana hingga ke hal yang intim. Sejak kapan bahwa wanita cantik itu wanita yang putih, langsing dan tinggi? Berarti wanita gendut, hitam dan pendek berarti tidak cantik dong. Padahal dulu wanita yang cantik adalah wanita yang gendut.

Sejak kapan kalau cowo keren itu yang sixpack, tinggi dan putih? Padahal dulu cowo keren adalah cowo yang gendut karena dianggap makmur.

Ya sejak media membentuk hal tersebut, Contoh cara membentuknya dengan kontes kecantikan, Miss Universe, model. Ya secara halusnya mereka telah membentuk cantik itu sendiri. Media telah mengatur hidup kita.

Apalagi dijaman sekarang yang media yang sangat bebas, Media disebutnya pengusaha era demokrasi. Siapa yang disayang media maka yang akan berkuasa. Contohnya saat Presiden Jokowi disayang media. Berita hampir semuanya Presiden Jokowi. Tak heran kini menjadi Presiden.

Jadi siapa yang menghabiskan waktunya dengan hal tersebut maka kita akan terbentuk dengan hal tersebut. Tidak heran banyak pengusaha yang tidak pernah nonton televisi seperti Pak Yodia Antariksa. Atau Pidibaiq yang tidak punya televisi sama sekali. Atau pengusaha lainnya yang sangat selective dalam memilih acara seperti Mas Ippho Santosa.

Ketiga tempat bekerja. Bagi yang telah bekerja tentu tempat pekerjaan adalah tempat yang paling banyak untuk menghabiskan waktu. Untuk hal ini saya tidak akan membahas banyak karena setiap budaya tempat bekerja berbeda-beda tetapi yang pasti kita dituntut untuk menjadi pekerja yang handal bagi perusahaannya. Salah satunya dengan system hirarki, punishment dan reward.

Setelah kita masuk system kerja akan sulit bagi kita untuk keluar karena perusahaan berusaha memberikan kenyamanan yang sulit membuat kita bergerak.

Yakin mau jadi Pengusaha? Kalau waktu kita dihabiskan oleh ketiga hal tersebut kita akan sulit untuk menjadi pengusaha karena untuk menjadi pengusaha kita juga harus dibentuk.

Caranya?

Sederhana habiskan waktu dengan hal berhubungan dengan usaha
1. Banyak belajar tentang usaha dari buku atau mentor langsung.
2. Berkumpul dengan pengusaha lagi.
3. Banyak belajar dari media berhubungan dengan usaha.
4. Banyak Praktek
5. Dan yang terpenting hindarkan dari media atau apapun yang menghabiskan waktu tidak berhubungan dengan usaha.

Saatnya meriset ulang otak kecuali anda tidak mau menjadi pengusaha. Bentuk ulang otak kita dengan otak usaha. Karena menjadi pengusah itu berbeda dengan system yang dibentuk oleh sekolah atau media televisi.




SHARE BERBAGI MANFAAT SILAKAN

0 komentar:

Post a Comment